Serang,selarasonline.com/tanggapan dindikbud kota cilegon perihal adanya dugaan plecehan seksual terhadap anak di SMP-Islam,cilegon,.
Kabid,Suhanda menjelaskan saat di konfirmasi bahwa membenarkan adanya laporan polisi terkait dugaan pelecehan seksual,yang terjadi di ruang lingkup sekolah SMP IT-islam Cilegon,yang dimana pelaku dan korban masih,Sama-sama remaja,yang baru kelas 8,di sekolah tersebut,
“Suhanda, selaku kabid SMP menjelaskan kepada awak media bahwa dirinya mewakili dindikbud kota cilegon,sudah melakukan pemanggilan kepada pihak sekolah dan kepala sekolah yang diduga terjadi tindak pidana pelecehan seksual tersebut di sekolah yang ramai di beritakan,
Suhanda pun menambahkan, bahwasanya dari pihak dindikbud kota Cilegon sebelumnya sudah melakukan kegiatan kemitraan baik dengan dinas DP3AKB bahkan dengan kejaksaan negeri kota cilegon,dengan memberikan penyuluhan kepada para siswa/siswi khusunya SMP IT atau SMPN di wilayah cilegon, “agar berprilaku baik dan jauhi narkoba serta Tindakan bullying,ataupun mencegah adanya tindak pidana semacam tauran serta pelecehan, Ujarnya Kabid SMP,.
Namun kita selaku pengawas dari satuan dinas Pendidikan kota Cilegon,kaget juga terkait adanya informasi,yang konon katnya ada Tindakan dugaan pelecehan di dalam ruang lingkup sekolah apa lagi di jam pembelajaran sekolah,
“Saat hendak konfirmasi kepada kepala sekolah di telfn oleh pak kabid agar pihak kepala sekolah juga dapan memberikan tanggapanya atau dapat menjelaskan duduk permasalahan tersebut”kepala sekolah, tidak aktif,dan saat didatangi ke pihak sekolah oleh awak media kepala sekolah juga tidak ada di sekolah,menurut informasi dari murid yang kebetulan ada di sekolah tersebut,menyampaikan bahwa pak kepala sekolah sedang keluar 10 menit yang lalu entah kemana,?
Kabid menambahkan kami sangat prihatin jika benar ini terjadi didalam ruang lingkup sekolah karena kami juga sempat berkomunikasi dengan pihak keluarga terlapor,yang kebetulan saat saya mendatangi sekolah bertujuan meninjau langsung kegiatan dan system pengamanan disekolah, kedua org tua terduga pelaku yang di laporkan polisi ,menghampiri saya sambil menangis,karena dia tidak yakin dengan prilaku anaknya yang sampai melakukanya dalam keadaan sadar,ujar org tua terlapor,
Di tambah lagi kedua org tua terduga pelaku,menyampaikan bahwasanya memang anaknya itu mempunyai penyakit sejak kecil dari 2019 anak yang menjadi terduga pelaku tersebut,menjalani terapi syaraf karena kalo menurut rekam medis dokter anak yang menjadi terduga pelaku,mengalami penyakit,yang hampir menyerupai AUTIS, ujarnya kabid sambal menunjukan surat rujukan dokter bukti bahwa benar anaknya yang skrg menjadi terduga pelaku tersebut,tidak dalam sehat jasmani, tuturnya,
Kabid berharap agar ini dijadikan suatu pelajaran baik bagi sekolah ataupun kedua org tua agar bisa lebih mengontrol dan memberikan nasihat serta msukan masukan yang positif terhadap anak masing masing,dan saya juga berharap masing masing org tua kita ambil hikmahnya dibalik semua ini semoga kedua belah pihak dapat menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan,mengingat keduanya masih tergolong anak anak, baru menginjak remaja,
“Tutupnya,kabid Suhanda.
Red ;roni